Rancangan Acak Lengkap (RAL) non Faktorial
Rancangan Acak Lengkap (RAL) merupakan rancangan yang paling sederhana diantara rancangan-rancangan percobaan yang baku. Jika kita ingin mempelajari t buah perlakuan dan menggunakan r satuan percobaan untuk setiap perlakukan atau menggunakan total rt satuan percobaan, maka RAL membutuhkan kita mengalokasikan t perlakuan secara acak kepada rt satuan percobaan. Pola ini dikenal sebagai pengacakan lengkap atau pengacakan dengan tiada pembatasan. RAL dipandang lebih berguna dalam percobaan laboratorium, dalam beberapa percobaan rumah kaca atau dalam percobaan pada beberapa jenis bahan percobaan tertentu yang mempunyai sifat relatif homogen.
Beberapa keuntungan dari penggunaan RAL diantaranya :
(1). Denah perancangan percobaan lebih mudah,
(2). Analisis statistika terhadap subjek percobaan sangat sederhana,
(3). Fleksibel dalam penggunaan jumlah perlakuan dan jumlah ulangan, dan
(4). Kehilangan informasi relatif sedikit dalam hal data hilang dibandingkan rancangan lain.
Selain itu, penggunaan RAL akan tepat dalam kasus :
(1). Bila bahan percobaan homogen atau relatif homogen dan
(2). Bila jumlah perlakuan terbatas.
Keuntungan menggunakan RAL antara lain: perancangan dan pelaksanaannya mudah; analisi data relatif mudah; fleksibel dalam hal jumlah perlakuan; terdapat alternatif analisis nonparametrik yang sesuai. RAL juga memiliki beberapa kekurangan yaitu: tingkat presisi percobaan mungkin tidak memuaskan kecuali unit percobaan homogen; hanya sesuai untuk jumlah perlakuan yang tidak terlalu banyak; pengulangan percobaan mungkin tidak konsisten (lemah) apabila unit percobaan tidak homogen. ANOVA sebenarnya sebuah bentuk yang lebih umum dari t-test yang sesuai digunakan dengan tiga atau lebih kelompok (juga dapat digunakan dengan dua kelompok). Tujuan dan pengujian anova dua arah ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari berbagai kriteria yang diuji terhadap hasil yang diinginkan.
Aplikasi RAL terdiri dari pengacakan dan perhitungan untuk membuat tabel anova. Pengacakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil analisis yang tepat dari setiap perlakuan yang diujicobakan. Hasil pengacakan perlakuan yang dilakukan pada tahap sebelumnya akan di hitung untuk membuat tabel anova. Nilai-nilai dari hasil perhitungan akan di lihat apakah gagal tolak atau tolak 𝐻0. Jika hasil analisis yang didapat adalah tolak 𝐻0 maka analisis akan dilanjutkan dengan pengujian beda nilai ratarata (pengujian lanjut). Metode pengujian beda nilai rata-rata yang digunakan adalah metode Duncan multiple range test (DMRT).
Rancangan Acak Lengkap (RAL) merupakan rancangan paling sederhana dari beberapa macam perancangan yang baku. Rancangan ini dipergunakan jika ingin mempelajari perngaruh beberapa perlakuan (t) dengan sejumlah ulangan (r) untuk menjadi satuan-satuan percobaan (rt). RAL dilakukan dengan mengalokasikan pengacakan t kepada rt satuan percobaan.
Unit-unit percobaan dalam RAL dapat berupa sampel ternak (ekor), cawan/tabung, area lahan dan lain-lain yang merupakan satuan unit-unit yang diberi batasan sehingga tidak mempengaruhi satu-sama dan dengan kondisi lingkungan yang relatif dapat dikendalikan. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya interaksi pengaruh dua perlakuan yang berdekatan terhadap unit percobaan. Karena kondisi sampel dan lingkungan yang homogen, maka setiap perlakuan dan ulangan mempunyai peluang yang sama besar untuk menempati semua plot-plot percobaan sehingga pengacakan dilakukan secara lengkap. Akurasi penggunaan RAL akan tercapai apabila:
1) bahan percobaan homogen atau relatif homogen;
2) kondisi lingkungan sama dan dapat dikendalikan; dan
3) jumlah perlakuan dibatasi. .
RAL lebih sering digunakan dalam percobaan di Laboratorium karena kondisi lingkungan dapat dikendalikan. Rancangan acak lengkap dilakukan pada media yang homogen. Pada rancangan acak lengkap (RAL) Penerapan percobaan satu faktor dalam rancangan acak lengkap biasanya digunakan jika kondisi unit percobaan yang digunakan relative homogen. Penerapan perlakuan terhadap unit percobaan dilakukan secara acak terhadap seluruh unit percobaan. Seperti percobaan-percobaan yang dilakukan di laboratorium atau rumah kaca yang pengaruh lingkungannya lebih mudah untuk dikendalikan saat diadakannya penelitian.
B. Kelebihan Dan Kekurangan
1. Kelebihan
Kelebihan RAL adalah perhitungannya sederhana. RAL dapat diterapkan pada percobaan dengan ulangan pengamatan sama dan tidak sama. Keuntungan menggunakan RAL antara lain :
a. Rancangan percobaannya lebih mudah. Apabila jumlah perlakuan hanya sedikit, dimana derajat bebas galatnya juga kecil
b. Analisis statistik terhadap data percobaan sederhana
c. Fleksibel dalam jumlah penggunaan perlakuan dan ulangan (dapat dilakukan pada ulangan yang tidak sama).
d. Terdapat alternatif analisis nonparametrik yang sesuai.
e. Permasalahan data hilang dapat mudah ditangani, relatif lebih kecil dibandingan dengan perancangan yang lain.
f. Tidak memerlukan tingkat pemahaman yang tinggi mengenai bahan percobaan.
2. Kekurangan
a. Kekurangan RAL antara lain adalah sebagai berikut:
b. Terkadang tidak efisien.
c. Tingkat ketepatan (presisi) mungkin tidak terlalu memuaskan kecuali unit percobaan benar-benar homogen
d. Pengulangan percobaan yang sama mungkin tidak konsisten (lemah) apabila satuan percobaan tidak benar-benarhomogen terutama apabila jumlah ulangannya sedikit.
C. Model Matematis Ral
Dalam RAL, data percobaan didistribusikan melalui model persamaan sebagai berikut :
Yij =µ+Ai +єij
i = 1, 2, 3,…………,a j = 1,2,3...........,u
Yijk : Pengamatan Faktor Utama taraf ke-i , Ulangan ke-j dan Faktor Tambahan taraf ke-k
µ : Rataan Umum
Ai : Pengaruh Utama pada taraf ke-i
єij : Pengaruh Galat I pada Faktor Utama ke-i dan Ulangan ke-j
єijk : Pengaruh galat II pada Faktor Utama taraf ke-i, Ulangan ke-j dan faktor tambanan pada taraf ke-k
Teori RAL
1.1 Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Lengkap adalah rancangan lapangan dimana seluruh satuan percobaan homogen. (Lentner & Bishop, 1986). RAL merupakan rancangan yang paling sederhana jika dibandingkan dengan rancangan-rancangan lainnya. Dalam rancangan ini sumber keragaman yang diamati hanya perlakuan dan galat. Oleh karena itu, RAL umumnya cocok digunakan untuk kondisi lingkungan, alat, dan media yang homogen (Hanafiah, 2000).
Suatu percobaan yang digunakan homogen atau tidak ada faktor lain yang mempengaruhi respon di luar faktor yang diteliti. Pada rancangan acak lengkap (RAL) digunakan jika kondisi unit percobaan yang digunakan relatif homogen. Penerapan perlakuan terhadap unit percobaan dilakukan secara acak terhadap seluruh unit percobaan. Seperti percobaan-percobaan yang dilakukan di laboratorium atau rumah kaca yang pengaruh lingkungannya lebih mudah dikendalikan Rancangan acak lengkap dipergunakan jika variabel luar tidak diketahui, atau bila pengaruh variabel ini yang sengaja tidak dikontrol terhadap variasi subyek, adalah sangat kecil. Rancangan ini juga dipakai jika diketahui bahwa subyek keadaannya seragam dan inferensi yang dibuat berdasarkan hasil percobaan tidak dimaksudkan sebagai inferensi yang bersifat percobaan tidak dimaksudkan sebagai inferensi yang bersifat luas serta berlaku untuk populasi yang lebih beragam. Oleh karena itu, rancangan ini tidak disarankan jika hasil ujinya dipergunakan untuk inferensi populasi yang lebih beragam.
A. Kelebihan dari RAL
Menurut Lentner dan Bishop (1986), kelebihan dari Rancangan Acak Lengkap adalah sebagai berikut:
1. Fleksibel. Disesuaikan dengan sumber keragaman yang ada dan tidak ada batasan antara jumlah perlakuan atau ulangan.
2. Mudah dianalisis. Dari semua rancangan lapangan, RAL adalah rancangan yang paling mudah dalam analisisnya, walaupun dalam keadaan jumlah ulangan dan perlakuan tidak sama.
3. Derajat bebas estimasi maksimum terdapat pada error. Ini berlaku hanya untuk percobaan-percobaan kecil atau untuk pengamatan dimana variasi luar besar.
B. Kelemahan dari RAL
Sedangkan kelemahan dari Rancangan Acak Lengkap adalah relatif tidak efesien bila ada rancangan yang lebih tepat untuk digunakan. Hal ini bersumber dari fakta bahwa semua keragaman yang tidak diketahui (serta keragaman faktor luar yang dapat dikendalikan) tercakup dalam galat percobaan (Nugroho, 2008).
2. Laporan Praktikum Rancangan Acak Lengkap (RAL) Menggunakan SPSS
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat, karunia dan hidayah-Nya.
Penyusunan laporan ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang tujuan yang hendak dicapai. Dalam pembuatan laporan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua dan teman-teman kami yang telah memberikan doa, dorongan, serta bantuan kepada saya sehingga laporan ini dapat kami selesaikan.
Laporan ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Praktikum Perancangan Percobaan. Dan dengan kerendahan hati penulis menyadari akan keterbatasan dan kekurangan yang ada dalam laporan ini, baik dari segi bahasa maupun tulisannya, karena wawasan pengetahuan dan pengalaman penyusun masih sangat jauh dari kesempurnaan.
Oleh karenanya kritik serta saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan untuk kesempurnan laporan selanjutnya, selain itu penulis mengharapkan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua yang khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Percobaan merupakan salah satu cara untuk menemukan sesuatu. Percobaan sering dirancang untuk meneliti satu atau lebih populasi. Suatu kondisi yang mencirikan sebuah populasi disebut perlakuan (Sriliana, 2007). Rancangan percobaan merupakan bagian dari rancangan penelitian ilmiah. Rancangan percobaan dikenal juga sebagai rancangan lapangan. Jenis-jenis rancangan lapangan yang biasanya digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap, Rancangan Kelompok Acak Lengkap, Rancangan Persegi Latin, dan Rancangan Persegi Latin Graeco (Lentner & Bishop, 1986).
Rancangan Acak Lengkap adalah rancangan lapangan pada suatu lokasi yang homogen. Rancangan ini dikatakan acak karena setiap satuan percobaan mempunyai peluang yang sama untuk mendapatkan perlakuan sedangkan dikatakan lengkap karena seluruh perlakuan yang dirancang dalam percobaan tersebut digunakan. (Lentner & Bishop, 1986). Analisis dalam Rancangan Acak Lengkap ini dapat dilakukan dengan mudah dan langsung.
Dalam Rancangan Acak Lengkap, banyaknya satuan percobaan tidak dibatasi. Namun dalam beberapa situasi, dimungkinkan ketidakpraktisan untuk mengukur atau mengamati keseluruhan satuan percobaan. Oleh karena itu, upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi hal tersebut menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan subsampel. Ketidaksamaan jumlah data tiap perlakuan dan unit sampel dapat terjadi dalam Rancangan Acak Lengkap dengan subsampel. Ketidaksamaan ini dimungkinkan terjadi karena adanya data yang hilang atau jumlah ulangan yang berbeda.
Menurut Lentner dan Bishop (1986) kemungkinan ketidaksamaan kasus data pengamatan yang akan ditemui antara lain : (1) ketidaksamaan jumlah ulangan tetapi jumlah unit sampel sama, (2) ketidaksamaan jumlah unit sampel tetapi jumlah ulangan sama, dan (3) ketidaksamaan jumlah unit sampel dan ulangan. Dari tiga kasus tersebut dimungkinkan mempunyai tabel ANAVA yang berbeda satu dengan lainnya. Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk mempelajari dan membahas prosedur ANAVA dalam Rancangan Acak Lengkap dengan subsampel pada 3 kasus yang berlainan, seperti tersebut di atas.
BAB II PEMBAHASAN
Menganalisis dengan Menggunakan SPSS
1. Masukkan data skripsi kedalam SPSS,Buat format di Variabel view lalu masukkan data di Data view.
![]() |
Gambar.2 |
![]() |
Gambar.3 |
3. Pindahkan data seperti gambar berikut.
![]() |
Gambar.4 |
4. Ulangannya menggunkan LSD, Tukey, Duncan
Gambr.45. Lalu pada options pilih seperti gambar dibawah, lalu continue.
6. Setelah selesai tekan ok, tunggu beberapa saat makan akan keluar hasil output.
Analisis Data Exel